Sabtu, 21 Juli 2018

PUSKESMAS KADUR GELAR PELATIHAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)



Puskesmas Kadur, Sabtu 21/07/2018 Puskesmas Kadur membuktikan keseriusannya untuk meningkatkan mutu manajemen dan pelayanannya. Bertempat di Aula Puskesmas Kadur dan halaman depan Puskesmas Kadur siang tadi dilaksanakan Pelatihan dan Sosialisasi Alat Pemadam Api Ringan (APAR).


Dilatih langsung oleh Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan Bpk. Budi Cahyono. Dalam presentasinya beliau menjelaskan secara detail cara menggunakan alat pemadam api ringan khususnya untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya kebakaran di Puskesmas Kadur.


Pelatihan yang dibuka langsung oleh Kepala Puskesmas Ibu Sri Wahyuni, SKM.,MM ini juga dihadiri oleh seluruh staf Puskesmas Kadur. Dalam paparannya juga, Budi Cahyono menjelaskan bahwa yang harus dilakukan apabila belum menemukan alat pemadam api ringan atau media pemadam lainnya adalah menghindari pusat api dengan berlari ringan melewati jalur evakuasi yang sudah ditentukan. Setelah itu orang tersebut harus berada pada titik kumpul yang sudah ditentukan.



Setelah pemaparan materi, kegiatan berlanjut dengan simulasi cara evakuasi korban/pasien yang kemudian berlanjut dengan simulasi memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan.


Kamis, 12 Juli 2018

PUSKESMAS KADUR KAJI BANDING KE PUSKESMAS BLUTO



Puskesmas Kadur, Rabu, 11/07/2018. Sebagai syarat dan bagian penting dari proses legitimasi atau akreditasi sebuah fasilitas kesehatan khususnya Puskesmas, maka hari rabu kemarin UPT Puskesmas Kadur melaksanakan Kaji Banding ke UPT Puskesmas Bluto Sumenep.



Kaji banding merupakan kegiatan meninjau dan mengevaluasi manajemen mutu pelayanan dan penyelenggaraan puskesmas dengan metode membandingkan keadaan suatu puskesmas dengan puskesmas lain yang memiliki manajemen mutu pelayanan dan penyelenggaraan puskesmas yang lebih baik.



Dari beberapa Puskesmas yang sudah terakreditasi, rabu kemarin Puskesmas Kadur memilih untuk melakukan kaji banding ke Puskesmas Bluto. Bukan tanpa alasan kenapa Puskesmas Kadur memilih Puskesmas Bluto sebagai puskesmas kaji banding, Puskesmas yang terakreditasi Utama ini memang pantas untuk dijadikan bahan kaji banding karena secara manajemen mutu pelayanan dan penyelenggaraan puskesmas terbukti jauh lebih baik dari Puskesmas Kadur. Maka tidak ada alasan untuk tidak belajar dari Puskesmas Bluto.



Pertemuan dua Puskesmas ini diawali dan disambut oleh Tim Paduan Suara Puskesmas Bluto yang menyanyikan lagu daerah madura. Kepala Puskesmas Bluto Hj. Siti Hairiyah, S.Kep.,Ns meyambut langsung rombongan Tim Kaji banding Puskesmas Kadur. Kaji banding ini juga dihadiri oleh Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas Kadur Ibu Koeswanti, SKM.,MM, Achmad Syamlan, SKM.,M.Si., serta dr. H. Achmad Muzammil. Dalam sambutannya Achmad Syamlan mengatakan ‘’memang tidak salah puskesmas kadur memilih puskesmas bluto, dari penyambutannya saja sudah luar biasa, suasana dan kesan ketika masuk terkesan sejuk dan indah, padahal di pinggir jalan raya’’ begitu tutur beliau.



Kegiatan ini juga diawali dengan pemaparan dari Kepala Puskesmas Bluto Hj. Siti Hairiyah, S.Kep.,Ns yang menjelaskan tentang Puskesmas Bluto dari mulai Nol sampai menjadi puskesmas terakreditasi Utama. Beliau juga menjelaskan secara detail manajemen mutu pelayanan dan penyelenggaraan puskesmas di Puskesmas Bluto dari mulai UKM, UKP dan Admen. Setelah itu dilanjutkan oleh sambutan dan pemaparan Kepala Puskesmas Kadur Sri Wahyuni, SKM.,MM. Dalam paparannya yang singkat itu beliau berterimakasih atas sambutannya yang begitu sangat baik dan apresiasi yang tinggi atas manajemen dan pelayanan yang sangat baik di Puskesmas Bluto.



Kaji banding per pokja ini dimulai dengan mengkaji semua elemen dokumen, sarana, dan pelayanan yang ada di Puskesmas Bluto. Kaji banding ini juga menjadi sarana evaluasi perbandingan terhadap semua elemen penilaian akreditasi. Sehingga dengan melaksanakan kaji banding ini Puskesmas Kadur bisa memperbaiki dan meningkatkan manajemen mutu pelayanan dan penyelenggaraan puskesmas yang pada akhirnya Puskesmas Kadur keluar dengan status terakreditasi Paripurna atau Utama sesuai harapan semua pegawai Puskesmas Kadur.



Kaji banding ini berakhir sampai sore sekitar pukul 16.00 WIB yang ditutup dengan pemberian cindera mata dari Kepala Puskesmas Bluto kepada Kepala Puskesmas Kadur.

Kamis, 05 Juli 2018

WHO JELASKAN TATALAKSANA IMUNISASI DI PUSKESMAS KADUR



Puskesmas Kadur, Kamis (05/072018) Sebagai induk organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) melalui perwakilannya memberikan presentasi tentang standar operasional prosedur penatalaksanaan imuninasi yang baik dan benar. Bertempat di Aula Petemuan UPT Puskesmas Kadur pertemuan itu dimulai jam 08.00 dan berjalan lancar.

Sehari sebelumnya Puskesmas Kadur sudah melaksanakan sosialisasi ORI kepada sejumlah lintas sektoral dan tokoh masyarakat. Pertemuan hari ini sebagai lanjutan dari pertemauan sebelumnya dalam rangka mensukseskan kegiatan ORI yang akan dilaksanakan hari senin mendatang. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan Puskesmas Kadur dalam menurunkan dan membebaskan kecamatan kadur dari kasus difteri.



Djamari, SKM.,M.Kes sebagai perwakilan induk organisasi kesehatan dunia WHO itu memberikan pemaparan yang sangat detail dan jelas tentang penatalaksanaan pemberian imunisasi dari mulai persiapan sebelum pelaksanaan sampai selesai melakukan pemberian injeksi vaksin.

Beliau menjelaskan, penentu keberhasilan pemberian imunisasi tergantung kepada 2 orang pelaksana di lapangan. ‘’keberhasilan pemberian imunisasi tergantung kepada 2 orang, bu bidan dan korim (koordinator imunisasi)” ungkap pria yang kental dengan logat jawanya ini. Dalam paparannya juga beliau menekankan pemberian vaksin harus memperhatikan dosis dan kemasan vaksin. Kemasan vaksin harus baik dalam suhu yang sesuai. Dosis pemberian harus tepat dan jenis vaksin harus sesuai dengan usia yang seharusnya diberikan.



Pertemuan yang juga dihadiri tenaga kesehatan dari Puskesmas lain ini berjalan lancar dan sangat memberikan manfaat bagi tenaga kesehatan khususnya bidan yang akan melaksanakan kegiatan ORI senin mendatang. Dengan bimbingan langsung dari WHO ini diharapkan kepada tim dan pelaksana yang akan memberikan vaksin sesuai standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan. Sehingga resiko kesalahan tindakan dapat dihindari.